Tidak kali ini saja pendaratan meteor membuat heboh publik Tanah Air. Pada 1 Januari 2008 silam, publik sudah disuguhi berita tentang pendaratan meteor di sebuah sawah di Gianyar, Bali.
Saat itu sebuah meteor mendarat di Desa Sukawati dan meninggalkan jejak kubangan berdiameter 1 meter dengan kedalaman 30 cm. Selain itu, juga ditemukan serpihan batu mirip batu apung sebanyak tiga biji.
Berdasarkan informasi yang dihimpun okezone, pada tahun 2009, sebuah ledakan keras terdengar di Laut Bone, Makassar. Tak pelak hal ini juga membuat rakyat Indonesia penasaran. Hanya saja gaung jatuhnya meteor waktu itu tidak segegap gempita di Duren Sawit, Jakarta, karena lokasi jatuhnya berada di perairan.
Awalnya sejumlah spekulasi mencuat menyikapi ledakan keras yang terjadi pada Kamis 8 Oktober 2009. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan sempat mensinyalir kejadian tersebut merupakan gempa berskala kecil.
Versi lain, ada yang menyebut ledakan disertai kilatan cahaya pada siang hari tersebut berasal dari sonic boom yang ditimbulkan dari manuver sejumlah pesawat milik TNI AU yang tengah latihan.
Namun, misteri sumber ledakan akhirnya terpecahkan setelah sejumlah saksi mata melihat adanya benda berpijar yang memiliki ekor jatuh ke arah perairan Bone. Sehingga bisa dipastikan ledakan di Bone tahun lalu akibat tumbukan atmosfer bumi dengan meteor. Diperkirakan meteor ini berdiameter sekira 10 meter dan memiliki memiliki daya ledak 50 kiloton TNT.
Sebelum meteor menghantam permukiman di Duren Sawit, beberapa waktu lalu juga sempat beredar spekulasi bahwa sebuah kebakaran di Aceh dipicu karena jatuhnya meteor.
Tiga bangunan yang terdiri dari dua toko dan satu rumah warga Desa Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh hangus terbakar, Kamis 15 April 2010 malam. Sumber api masih simpang siur.
Beredar kabar di kalangan warga sekitar, sumber api berasal dari benda aneh seperti bola api (meteor) yang jatuh dari langit dan mengenangi bangunan toko semi permanen yang kemudian api menjalar melumat bangunan rumah di sampingnya. Namun peneliti Lapan belum berhasil menemukan bukti bahwa penyebab kebakaran adalah meteor.
Informasi terbaru, tadi malam sebuah benda aneh jatuh di Pegunungan Wawo, Bima, Nusa Tengara Barat (NTB), pada Senin 3 Mei, malam. Benda tersebut meledak dua kali dan mengeluarkan cahaya warna-warni. Warga langsung berdatangan ke lokasi, berebut pecahan batu hitam mirip kaca yang berserakan di lokasi.
Sebuah lubang berdiameter 50 x 50 cm dengan kedalaman lebih dari dua meter hingga kini masih mengeluarkan hawa panas. Pepohonan yang ada di sekitar lokasi pun mengering akibat hawa panas itu.
Saat itu sebuah meteor mendarat di Desa Sukawati dan meninggalkan jejak kubangan berdiameter 1 meter dengan kedalaman 30 cm. Selain itu, juga ditemukan serpihan batu mirip batu apung sebanyak tiga biji.
Berdasarkan informasi yang dihimpun okezone, pada tahun 2009, sebuah ledakan keras terdengar di Laut Bone, Makassar. Tak pelak hal ini juga membuat rakyat Indonesia penasaran. Hanya saja gaung jatuhnya meteor waktu itu tidak segegap gempita di Duren Sawit, Jakarta, karena lokasi jatuhnya berada di perairan.
Awalnya sejumlah spekulasi mencuat menyikapi ledakan keras yang terjadi pada Kamis 8 Oktober 2009. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan sempat mensinyalir kejadian tersebut merupakan gempa berskala kecil.
Versi lain, ada yang menyebut ledakan disertai kilatan cahaya pada siang hari tersebut berasal dari sonic boom yang ditimbulkan dari manuver sejumlah pesawat milik TNI AU yang tengah latihan.
Namun, misteri sumber ledakan akhirnya terpecahkan setelah sejumlah saksi mata melihat adanya benda berpijar yang memiliki ekor jatuh ke arah perairan Bone. Sehingga bisa dipastikan ledakan di Bone tahun lalu akibat tumbukan atmosfer bumi dengan meteor. Diperkirakan meteor ini berdiameter sekira 10 meter dan memiliki memiliki daya ledak 50 kiloton TNT.
Sebelum meteor menghantam permukiman di Duren Sawit, beberapa waktu lalu juga sempat beredar spekulasi bahwa sebuah kebakaran di Aceh dipicu karena jatuhnya meteor.
Tiga bangunan yang terdiri dari dua toko dan satu rumah warga Desa Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh hangus terbakar, Kamis 15 April 2010 malam. Sumber api masih simpang siur.
Beredar kabar di kalangan warga sekitar, sumber api berasal dari benda aneh seperti bola api (meteor) yang jatuh dari langit dan mengenangi bangunan toko semi permanen yang kemudian api menjalar melumat bangunan rumah di sampingnya. Namun peneliti Lapan belum berhasil menemukan bukti bahwa penyebab kebakaran adalah meteor.
Informasi terbaru, tadi malam sebuah benda aneh jatuh di Pegunungan Wawo, Bima, Nusa Tengara Barat (NTB), pada Senin 3 Mei, malam. Benda tersebut meledak dua kali dan mengeluarkan cahaya warna-warni. Warga langsung berdatangan ke lokasi, berebut pecahan batu hitam mirip kaca yang berserakan di lokasi.
Sebuah lubang berdiameter 50 x 50 cm dengan kedalaman lebih dari dua meter hingga kini masih mengeluarkan hawa panas. Pepohonan yang ada di sekitar lokasi pun mengering akibat hawa panas itu.
0 comments:
Post a Comment