Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul. Persatuan Astronomi Internasional pada sidang umum IX pada 1961 mendefinisikan meteoroid sebagai berikut :
“ | Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau molekul. | ” |
Ketika memasuki atmosfer sebuah planet,
meteoroid akan terpanaskan dan akan menguap sebagian atau seluruhnya.
Gas-gas di sepanjang lintasannya akan terionisasi dan bercahaya.
Jejak dari gas bercahaya ini disebut sebagai meteor, atau bintang jatuh. Jika sebagian meteoroid ini mencapai tanah, maka akan disebut sebagai meteorit.
Jejak dari gas bercahaya ini disebut sebagai meteor, atau bintang jatuh. Jika sebagian meteoroid ini mencapai tanah, maka akan disebut sebagai meteorit.
Meteoroid sendiri merupakan partikel kecil yang terlepas dari komet
ataupun asteroid. Dari ketiganya, asteroid merupakan benda yang paling
menarik untuk dipelajari para ilmuwan.
Seperti diketahui, sampai sejauh ini, ilmuwan belum bisa memahami sepenuhnya bagaimana kehidupan awal terbuat dari zat organik yang tidak hidup, bisa tumbuh dan berkembang di Bumi. Dengan mempelajari asteroid, kita bisa mengetahui lebih banyak.
Seperti diketahui, sampai sejauh ini, ilmuwan belum bisa memahami sepenuhnya bagaimana kehidupan awal terbuat dari zat organik yang tidak hidup, bisa tumbuh dan berkembang di Bumi. Dengan mempelajari asteroid, kita bisa mengetahui lebih banyak.
Dilansir Fox News, asteroid seperti 2 Pallas dan 10 Hygiea, yang
diyakini pernah memiliki air, tampak memiliki senyawa organik (berbasis
karbon) di dalamnya. “Saat ini, asteroid tersebut memiliki komposisi kimia yang lebih
primitif dibandingkan dengan Bumi. Kondisinya serupa dengan saat tata
surya kita saat masih baru terbentuk,” kata Carol Raymond, Deputy
Principal Investigator NASA.
“Dengan mempelajarinya, kita bisa mengetahui bagaimana kehidupan bisa muncul di planet ini,” ucapnya.
Raymond menyebutkan, ada beberapa kondisi yang menjadikan Bumi sangat
kondusif bagi kehidupan pada masa lalu. “Selain itu, ilmuwan
berpendapat bahwa asteroid yang mendarat di Bumi pada zaman dahulu kala,
telah memberikan materi pembentuk yang membantu memulai kehidupan di
planet ini,” ucapnya.
0 comments:
Post a Comment